Salam sejahtera,...
Saya seorang bapak dengan 1 istri dan 3 orang anak yang sudah besar-besar. Alhamdulillah, semuanya sudah bekerja. Sekarang saya tinggal di Soreang kabupaten Bandung sejak tahun 1996. Pendidikan hanya S3....hehe yaitu (SD-SMP-SMA) terputus kuliah di tengah jalan, selagi kuliah di Akubank, karena kekurangan biaya.
Dalam meniti perjalanan hidup sampai detik ini, saya telah mencoba dan merasakan suka dan dukanya berbagai pekerjaan mulai dari Calo karcis bioskop (kelas 6 SD), menjadi kernet truk pengangkut kopi di daerah Lampung sumatera selatan, pindah kerja di Jakarta dengan gaji 25 rb perbulan. terus pada akhirnya kembali ke Bandung pada tahun 1987 dan menjadi tenaga Tata Usaha di SMA LEPNI dan ASMB. selepas dari tempat itu, Alhamdullilah diangkat menjadi staff Yayasan Muslimin yang membawahi beberapa sekolah TK,SD,SMP,SMA dan SPG. Selanjutnya, karena gaji saya disitu hanya 65 ribu perbulan, pulang kerja suka iseng-iseng ngorder alias menawarkan jasa percetakan. mulai dari kop surat, amplop, spanduk, dll. akhirnya saya merasakan penghasilan dari usaha sampingan itu justru lebih besar dari gaji bulanan. saya bisa mendapat 25-150 ribu perhari dari usaha saya tersebut. Tetapi "bersyukur", pada akhirnya saya dipecat juga dari Yayasan itu karena jarang masuk kantor gara-gara banyak orderan yang belum bisa diselesaikan. saya bersyukur dan berterimakasih kepada yang telah memecat saya, karena dengan begitu bisa fokus dengan bisnis saya sampai 3 bulan kemudian bisa menyewa ruangan kantor di Kandaga - Cicadas Bandung sebesar Rp. 450 ribu perbulan (thn 89 uang segitu cukup gede) dibantu 3 orang staff + 1 orang operator setting + 2 orang karyawan sablon + 12 orang marketing. Percetakan saya mengkhususkan diri di bidang percetakan Kartu Nama. dengan nama "Percetakan Dua Perintis". Saya mendirikan perusahaan itu dengan Pak Imam, dan sekarang sudah berkeluarga di Jakarta. Dia menikahi salah seorang staff marketing saya. 3 tahun lamanya usaha berjalan cukup bagus dan booming. Sebab pada waktu itu tidak ada percetakan yang menerima order khusus Kartu Nama saja. Alasannya, pekerjaannya repot tetapi untungnya kecil. Saya justru melihat ada peluang bagus disana. Dengan 12 sales x target 4 kartu per hari x 25.000 = penghasilan kotor kami 1.200.000 per hari. Mengapa Pada saat itu banyak orang memesan kartu nama? rahasianya, karena pada saat itu Handpone baru masuk ke Indonesia. mereka bangga sekali bisa memperlihatkan Nomor HP di Kartu Namanya!. Teknologi baru dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memilikinya. Betul-betul sebuah timing yang tepat!
Sampai akhirnya, perusahaan mulai ditinggalkan satu per satu oleh sales saya. Terakhir diketahui mereka menerima order dan tidak disetor ke perusahaan. Mereka kerjakan sendiri karena mereka sudah tahu caranya. Bahkan sampai sekarang masih ada juga yang bertahan dengan usaha percetakannya. Sementara saya berhenti dan meninggalkan perusahaan itu. Kemudian bekerja sendiri lagi seperti dulu sampai beberapa tahun kemudian, dan akhirnya berhenti total karena orang sudah tidak penting lagi bikin kartu nama, karena jaman sekarang orang cukup menyebutkan nomor HP dan tinggal di save. Selain alasan itu ada usaha baru yang lebih fresh dan tidak banyak saingan. Sampai sekarang saya sangat bersyukur bahwa ilmu percetakan yang mereka dapat bisa dimanfaatkan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya, bahkan sampai sekarang.
Sejak 4 tahun yang lalu, saya mencoba membuka bidang usaha baru yaitu bidang kuliner. Dan pilihan kuliner yang saya jalankan adalah makanan tradisional bernama kue serabi. Saya berfikir dan tertarik dengan makanan ini karena jika ditampilkan secara modern dengan tooping yang menarik maka bukan hanya orang tua jaman dulu yang suka tetapi anak-anak jaman sekarang pun mau mencoba menikmatinya. Dan ternyata, dengan sedikit kreatifitas serta dengan Brand yang sedikit "menggelitik", akhirnya surabi yang tradisional itu bisa "naik daun" dan dijual di Fast Food bersama dengan Hotdog dan Fizza.
Saya memberi Brand surabi saya dengan nama "Soerabi JANDA" yang artinya JAjanan uarNg SunDA. Lokasi soerabi JANDA terletak di Fast Food Merdeka Jl. Merdeka No. 27 Bandung (depan BIP).
Dan Alhamdullilah, berkat nama dan iseng-iseng saya menampilkannya di blog saya, akhirnya mengundang kepenasaran tim dari stasiun TV - TRANS7 datang untuk menampilkan acara pembuatan soerabi janda dalam acara "KOKI CILIK" dan "Si Bolang". Alhamdullilah dapat promosi gratis.....
Usaha tersebut, masih berjalan lancar sampai tulisan ini dibuat dan saat ini dikelola oleh 2 orang karyawan.
Untung sejak kecil saya suka pekerjaan membaca sekaligus juga senang tulis menulis. Walaupun bakat itu tidak saya kembangkan dengan serius, tetapi ada manfaatnya juga sampai sekarang. Dan dalam dunia usaha yang baru ini terasa betul manfaatnya. Saya sedang membangun usaha baru seperti yang anda baca sekarang memanfaatkan kesukaan saya dari baca dan menulis....
Semoga ini juga bisa bermanfaat untuk orang lain....
Pemilik dan Pengelola :
http://solusi-usaha.weebly.com
http://kerja-sama.co.cc
Dalam meniti perjalanan hidup sampai detik ini, saya telah mencoba dan merasakan suka dan dukanya berbagai pekerjaan mulai dari Calo karcis bioskop (kelas 6 SD), menjadi kernet truk pengangkut kopi di daerah Lampung sumatera selatan, pindah kerja di Jakarta dengan gaji 25 rb perbulan. terus pada akhirnya kembali ke Bandung pada tahun 1987 dan menjadi tenaga Tata Usaha di SMA LEPNI dan ASMB. selepas dari tempat itu, Alhamdullilah diangkat menjadi staff Yayasan Muslimin yang membawahi beberapa sekolah TK,SD,SMP,SMA dan SPG. Selanjutnya, karena gaji saya disitu hanya 65 ribu perbulan, pulang kerja suka iseng-iseng ngorder alias menawarkan jasa percetakan. mulai dari kop surat, amplop, spanduk, dll. akhirnya saya merasakan penghasilan dari usaha sampingan itu justru lebih besar dari gaji bulanan. saya bisa mendapat 25-150 ribu perhari dari usaha saya tersebut. Tetapi "bersyukur", pada akhirnya saya dipecat juga dari Yayasan itu karena jarang masuk kantor gara-gara banyak orderan yang belum bisa diselesaikan. saya bersyukur dan berterimakasih kepada yang telah memecat saya, karena dengan begitu bisa fokus dengan bisnis saya sampai 3 bulan kemudian bisa menyewa ruangan kantor di Kandaga - Cicadas Bandung sebesar Rp. 450 ribu perbulan (thn 89 uang segitu cukup gede) dibantu 3 orang staff + 1 orang operator setting + 2 orang karyawan sablon + 12 orang marketing. Percetakan saya mengkhususkan diri di bidang percetakan Kartu Nama. dengan nama "Percetakan Dua Perintis". Saya mendirikan perusahaan itu dengan Pak Imam, dan sekarang sudah berkeluarga di Jakarta. Dia menikahi salah seorang staff marketing saya. 3 tahun lamanya usaha berjalan cukup bagus dan booming. Sebab pada waktu itu tidak ada percetakan yang menerima order khusus Kartu Nama saja. Alasannya, pekerjaannya repot tetapi untungnya kecil. Saya justru melihat ada peluang bagus disana. Dengan 12 sales x target 4 kartu per hari x 25.000 = penghasilan kotor kami 1.200.000 per hari. Mengapa Pada saat itu banyak orang memesan kartu nama? rahasianya, karena pada saat itu Handpone baru masuk ke Indonesia. mereka bangga sekali bisa memperlihatkan Nomor HP di Kartu Namanya!. Teknologi baru dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memilikinya. Betul-betul sebuah timing yang tepat!
Sampai akhirnya, perusahaan mulai ditinggalkan satu per satu oleh sales saya. Terakhir diketahui mereka menerima order dan tidak disetor ke perusahaan. Mereka kerjakan sendiri karena mereka sudah tahu caranya. Bahkan sampai sekarang masih ada juga yang bertahan dengan usaha percetakannya. Sementara saya berhenti dan meninggalkan perusahaan itu. Kemudian bekerja sendiri lagi seperti dulu sampai beberapa tahun kemudian, dan akhirnya berhenti total karena orang sudah tidak penting lagi bikin kartu nama, karena jaman sekarang orang cukup menyebutkan nomor HP dan tinggal di save. Selain alasan itu ada usaha baru yang lebih fresh dan tidak banyak saingan. Sampai sekarang saya sangat bersyukur bahwa ilmu percetakan yang mereka dapat bisa dimanfaatkan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya, bahkan sampai sekarang.
Sejak 4 tahun yang lalu, saya mencoba membuka bidang usaha baru yaitu bidang kuliner. Dan pilihan kuliner yang saya jalankan adalah makanan tradisional bernama kue serabi. Saya berfikir dan tertarik dengan makanan ini karena jika ditampilkan secara modern dengan tooping yang menarik maka bukan hanya orang tua jaman dulu yang suka tetapi anak-anak jaman sekarang pun mau mencoba menikmatinya. Dan ternyata, dengan sedikit kreatifitas serta dengan Brand yang sedikit "menggelitik", akhirnya surabi yang tradisional itu bisa "naik daun" dan dijual di Fast Food bersama dengan Hotdog dan Fizza.
Saya memberi Brand surabi saya dengan nama "Soerabi JANDA" yang artinya JAjanan uarNg SunDA. Lokasi soerabi JANDA terletak di Fast Food Merdeka Jl. Merdeka No. 27 Bandung (depan BIP).
Dan Alhamdullilah, berkat nama dan iseng-iseng saya menampilkannya di blog saya, akhirnya mengundang kepenasaran tim dari stasiun TV - TRANS7 datang untuk menampilkan acara pembuatan soerabi janda dalam acara "KOKI CILIK" dan "Si Bolang". Alhamdullilah dapat promosi gratis.....
Usaha tersebut, masih berjalan lancar sampai tulisan ini dibuat dan saat ini dikelola oleh 2 orang karyawan.
Untung sejak kecil saya suka pekerjaan membaca sekaligus juga senang tulis menulis. Walaupun bakat itu tidak saya kembangkan dengan serius, tetapi ada manfaatnya juga sampai sekarang. Dan dalam dunia usaha yang baru ini terasa betul manfaatnya. Saya sedang membangun usaha baru seperti yang anda baca sekarang memanfaatkan kesukaan saya dari baca dan menulis....
Semoga ini juga bisa bermanfaat untuk orang lain....
Pemilik dan Pengelola :
http://solusi-usaha.weebly.com
http://kerja-sama.co.cc